Jumat, 01 Maret 2013

Kelenjar Pencernaan


BAB II
PEMBAHASAN
2.1Kelenjar Pencernaan
Pencernaan makanan di dalam saluran pencernaan dibantu dengan enzim. Enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Macam kelenjar pencernaan pada manusia diantaranya : 
  • kelenjar ludah (parotis),
  • kelenjar lambung,
  • kelenjar pankreas dan hati.
2.1.1 Kelenjar ludah (parotis)
ludah
Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang membayangkan makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam mulut. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase ludah.

2
Kelenjar liur atau kelenjar ludah pada mamalia adalah kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang mempunyai saluran sendiri, yang memproduksi air liur. Kelenjar ini juga menyekresi amilase, enzim yang memecah karbohidrat menjadi maltosa. Pada organisme lain seperti serangga, kelenjar ini sering digunakan untuk memproduksi protein yang penting secara biologis, seperti sutra atau lem. Kelenjar liur lalat mengandung kromosom politenol yang berguna dalam riset genetik.
Kelenjar ini pada manusia terdapat di bawah lidah. Produksi air ludah dapat terganggu apabila terjadi dehidrasipanas dalam, atau disebabkan oleh suatu penyakit.
Kelenjar Submandibula
Kelenjar Submandibula adalah sepasang kelenjar yang terletak di rahang bawah, di atas otot digatrik. Produksi sekresinya adalah campuran serous dan mukous dan masuk ke mulut melalui duktus Wharton. Walaupun lebih kecil daripada kelenjar parotis, sekitar 70% saliva di kavum oral diproduksi oleh kelenjar ini.
Kelenjar Sublingua
Kelenjar Sublingua adalah sepasang kelenjar yang terletak di bawah lidah di dekat kelenjar submandibula. Sekitar 5% air liur yang masuk ke kavum oral keluar dari kelenjar ini.
Kelenjar Liur Minor
Terdapat lebih dari 600 kelenjar liur minor yang terletak di kacum oral di dalam lamina propria mukosa oral. Diameternya 1-2mm. Kelenjar ini biasanya merupakan sejumlah asinus yang terhubung dalam lobulus kecil. Kelenjar liur minor mungkin mempunyai saluran ekskresi bersama dengan kelenjar minor yang lain, atau mungkin juga mempunyai saluran sendiri. Secara alami, sekresi utamanya adalah mukous (kecuali Kelenjar Von Ebner) dan mempunyai banyak fungsi, seperti membasahi kavum oral dengan saliva. Masalah gigi biasanya berhubungan dengan kelenjar liur minor.
Kelenjar Von Ebner terletak di papilla sirkumvalata lidah. Kelenjar ini mensekresikan cairan serous yang memulai hidrolisis lipid. Kelenjar ini adalah komponen esensial indra perasa.


3
2.1.2. Kelenjar lambung
Lambung memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsinenzim renin dan asam khlorida (HCl). Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung. Sekresi atau pengeluaran asam lambung dipengaruhi oleh refleks jika ada makanan yang masuk ke dalam lambung, serta dipengaruhi oleh hormon gastrin yang dikeluarkan oleh dinding lambung. Produksi asam lambung yang berlebih dapat membuat radang pada dinding lambung.

2.1.3. Hati
800px-Human_Hepar.jpg

Hati (bahasa Yunaniἡπαρ, hēpar) merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amoniaurea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal

4
yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saatembrio hingga berkembang menjadi sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit
Fungsi hati
Berbagai jenis tugas yang dijalankan oleh hati, dilakukan oleh hepatosit. Hingga saat ini belum ditemukan organ lain atau organ buatan atau peralatan yang mampu menggantikan semua fungsi hati. Beberapa fungsi hati dapat digantikan dengan proses dialisis hati, namun teknologi ini masih terus dikembangkan untuk perawatan penderita gagal hati.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan:
1. Empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit, berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua, yang kemudian disimpan di dalam kantong empedu atau diekskresi ke duodenum. Empedu mengandung kolesterolgaram mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdinSekresi empedu berguna untuk mencernalemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning.
Sebagian besar asam amino
·         faktor koagulasi IIIVVIIIXXXI
·         protein Cprotein S dan anti-trombin
·         kalsidiol
·         trigliserida melalui lintasan lipogenesis
·         kolesterol
·         insulin-like growth factor 1 (IGF-1), sebuah protein polipeptida yang berperan penting dalam pertumbuhan tubuh dalam masa kanak-kanak dan tetap memiliki efek anabolik pada orang dewasa.
5
·         enzim arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan urea. Ornitina yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun.
·         trombopoietin, sebuah hormon glikoprotein yang mengendalikan produksi keping darah oleh sumsum tulang belakang.
·         Pada triwulan awal pertumbuhan janin, hati merupakan organ utama sintesis sel darah merah, hingga mencapai sekitar sumsum tulang belakang mampu mengambil alih tugas ini.
·         albumin, komponen osmolar utama pada plasma darah.
·         angiotensinogen, sebuah hormon yang berperan untuk meningkatkan tekanan darah ketika diaktivasi oleh renin, sebuah enzim yang disekresi oleh ginjal saat ditengarai kurangnya tekanan darah oleh juxtaglomerular apparatus.
Selain melakukan proses glikolisis dan siklus asam sitrat seperti sel pada umumnya, hati juga berperan dalam metabolisme karbohidrat yang lain:
·         Glukoneogenesissintesis glukosa dari beberapa substrat asam aminoasam laktatasam lemak non ester dan gliserol. Padamanusia dan beberapa jenis mamalia, proses ini tidak dapat mengkonversi gliserol menjadi glukosa. Lintasan dipercepat olehhormon insulin seiring dengan hormon tri-iodotironina melalui pertambahan laju siklus Cori
·         Glikogenolisis, lintasan katabolisme glikogen menjadi glukosa untuk kemudian dilepaskan ke darah sebagai respon meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh. Hormon glukagon merupakan stimulator utama kedua lintasan glikogenolisis dan glukoneogenesis menghindarikan tubuh dari simtoma hipoglisemia. Pada model tikus, defisiensi glukagon akan menghambat kedua lintasan ini, namun meningkatkan toleransi glukosa. Lintasan ini, bersama dengan lintasan glukoneogenesis pada saluran pencernaandikendalikan oleh kelenjar hipotalamus.
·         Glikogenesis, lintasan anabolisme glikogen dari glukosa.
dan pada lintasan katabolisme:

6
·         degradasi sel darah merah
·         degradasi insulin dan beberapa hormon lain.
·         degradasi amonia menjadi urea
·         degradasi zat toksin dengan lintasan detoksifikasi, seperti metilasi.
Hati juga mencadangkan beberapa substansi, selain glikogen:
·         vitamin A (cadangan 1–2 tahun)
·         vitamin D (cadangan 1–4 bulan)
·         vitamin B12 (cadangan 1-3 tahun)
·         zat besi
·         zat tembaga.
2.1.4. Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:enzim amilase, enzim tripsinogen, enzim lipase dan NaHCO3. Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin. Hormonsekretin dihasilkan oleh duodenum pada saat makanan masuk duodenum (usus dua belas jari).

Pankreas memiliki kelenjar endokrin dan eksokrin. Bagian yang predominan adalah kelenjar eksokrin, yang terdiri atas kelompok-kelompok sel sekretorik seperti anggur yang membentuk kantung-kantung (asinus). Kelenjar endokrinnya terdiri atas pulau-pulau Langerhans yang tersebar di seluruh pankreas.
Kelenjar eksokrin pankreas mensekresikan:
1. Enzim pankreas, oleh sel-sel asinus.
 Enzim proteolitik: tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase.
     Tripsinogen
Merupakan bentuk inaktif yang ketika disekresikan ke lumen duodenum akan diaktifkan oleh enterokinase di usus halus menjadi tripsin. Tripsin kemudian mengubah kemotripsinogen dan
7
prokarboksipeptidase menjadi kimotripsin dan karboksipeptidase. Tiap-tiap enzim proteolitik
tersebut menyerang ikatan peptida yang berbeda. Produk akhir yang dihasilkan adalah campuran asam amino dan rantai peptida pendek.
    Amilase pankreas
Mengubah polisakarida menjadi disakarida maltosa. Amilase disekresikan dalam bentuk aktif karena tidak membahayakan sel-sel sekretorik.
    Lipase pankreas
Lipase menghidrolisis trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu satuan lemak yang dapat diabsorbsi. Defisiensi enzim pankreas menyebabkan maldigesti lemak yang serius, sehingga dapat menimbulkan steatorea (kelebihan lemak pada feses).

            2. Alkali encer, oleh sel-sel duktus yang melapisi duktus pankreatikus. 
Cairan alkalis ini kaya akan NaHCO3. Fungsinya untuk menetralkan kimus yang asam dari lambung, karena enzim-enzim pankreas bekerja dengan baik pada pH netral atau sedikit basa. 
Regulasi 
Selama fase sefalik pencernaan, terjadi sekresi pankreas dalam jumlah kecil, yang diinduksi oleh sistem parasimpatis, disertai peningkatan lebih lanjut selama fase lambung sebagai respon terhadap gastrin. Namun, stimulasi utama untuk sekresi pankreas terjadi selama fase usus, yang diregulasi oleh hormon sekretin dan kolesistokinin.

       Sekretin
§
Sekretin disekresikan terutama bila ada stimulus asam di duodenum. Sekretin diangkut dalam darah ke pankreas dan bekerja meningkatkan sekresi cairan alkali ke duodenum. Jumlah sekretin yang dikeluarkan setara dengan jumlah asam yang masuk ke duodenum.

8

       Kolesistokinin (CCK)
§
Disekresikan terutama bila ada stimulus berupa lemak dan protein. CCK akan menstimulasi pankreas untuk meningkatkan sekresi enzim-enzim pankreas. Ketiga jenis enzim pankreas terkemas bersama-sama dalam granula zimogen, sehingga semua enzim pankreas dibebaskan jika granula tersebut mengalami eksositosis.
Sekresi Empedu 
Sistem empedu mencakup hati, kandung empedu, dan duktus-duktus terkait.

Garam Empedu
Garam empedu adalah turunan kolesterol. Setelah ikut serta dalam pencernaan lemak, sebagian besar garam empedu direabsorbsi ke dalam darah oleh mekanisme transport aktif khusus yang terdapat di ileum terminal. Setelah itu, garam empedu dikembalikan melalui sistem porta hepatika ke hati, lalu disekresikan ke dalam empedu. Daur ulang garam empedu (dan sebagian komponen empedu yang lain) antara usus halus dan hati ini disebut sirkulasi enterohepatik.
Garam empedu membantu pencernaan dan penyerapan lemak melalui efek deterjen dan pembentukan misel. Efek deterjen mengacu pada kemampuan garam empedu mengubah globulus-globulus lemak berukuran besar menjadi emulsi lemak, yang terdiri dari banyak butir lemak kecil yang terbenam di dalam cairan kimus. Dengan demikian, luas permukaan untuk aktivitas lipase menjadi lebih besar sehingga pencernaan lemak jadi lebih cepat. Fungsi ini dapat dilakukan karena garam empedu terdiri atas bagian yang larut lemak dan larut air. Bagian yang larut air akan mencegah droplet-droplet lemak kecil kembali menyatu menjadi globulus lemak yang besar. Lipase tidak dapat langsung berikatan dengan permukaan garam empedu, sehingga harus dibantu oleh collipase yang dihasilkan di pankreas.
Garam empedu bersama kolesterol dan lesitin berperan penting untuk penyerapan lemak melalui pembentukan misel. Lesitin memiliki bagian yang larut lemak dan larut air, sementara kolesterol hampir tidak dapat larut dalam air. Dalam suatu misel, garam empedu

9
dan lesitin menggumpal dalam kelompok-kelompok kecil dengan bagian larut lemak berkumpul di tengah membentuk inti hidrofobik, sedangkan bagian larut air membentuk selaput hidrofilik di bagian luar. Misel meupakan vehikulum yang praktis untuk mengangkut bahan-bahan yang tidak larut air di dalam lumen yang banyak mengandung air. Bahan yang diangkut dengan misel berupa produk pencernaan lemak dan vitamin-vitamin larut lemak. Jika tidak menumpang di misel ini, nutrient-nutrien tersebut akan terapung di permukaan kimus (seperti minyak terapung di atas air).
Sekresi empedu dapat ditingkatkan melalui 3 mekanisme:
1. Mekanisme kimiawi (garam empedu). Koleretik adalah bahan yang meningkatkan sekresi empedu. Koleretik terkuat adalah garam empedu. Selama makan (sewaktu garam empedu sedang dipakai) sekresi empedu ditingkatkan.
2. Mekanisme hormonal (sekretin). Sekretin merangsang sekresi empedu alkalis encer tanpa disertai peningkatan garam empedu.
3. Mekanisme saraf (nervus vagus). Stimulasi nervus vagus hati hanya sedikit meningkatkan sekresi empedu selama fase sefalik pencernaan.
Bilirubin
Bilirubin adalah komponen utama empedu, tetapi tidak berperan dalam proses pencernaan. Bilirubin adalah pigmen empedu utama yang berasal dari penguraian bagian heme (mengandung besi) dari hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah. Bilirubin diekstraksi dari darah oleh hepatosit dan secara aktif diekskresikan ke dalam empedu. Warna bilirubin yang kuning akan dimodifikasi oleh bakteri di usus besar sehingga menjadi warna kecoklatan pada feses. Sejumlah kecil bilirubin direabsorbsi ke dalam darah dan dikeluarkan melalui urin, sehingga urin berwarna kuning.
Penimbunan bilirubin di tubuh menyebabkan ikterus (jaundice). Ikterus dapat ditimbulkan oleh 3 mekanisme: disebabkan oleh penguraian (hemolisis) berlebihan sel darah merah, sehingga hati menerima lebih banyak bilirubin.
à1. Ikterus prahepatik (hemolitik)
 terjadi jika hati sakit dan tidak mampu menangani beban normal bilirubin                 
10

à2. Ikterus hepatik
 terjadi jika duktus biliaris tersumbat (misalnya oleh batu
à3. Ikterus pascahepatik (obstruktif)

5. Kelenjar di usus halus
Kelenjar pada usus halus menghasilkan enzim enterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzimmaltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzim nuklease serta lipase. Pengeluaran enzim-enzim ini dipengaruhi oleh hormon enterokrinin yang dihasilkan oleh duodenum.














11

Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar                                                                                                    i
Daftar Isi                                                                                                             ii
Bab I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang                                                                                   1
1.2  Rumusan Permasalahan                                                                     1
1.3   Tujuan                                                                                               1
Bab II Pembahasan
1.1  Kelenjar Ludah                                                                                 2
1.2  Kelenjar Lambung                                                                            3
1.3  Hati                                                                                                   3
1.4  Kelenjar Pankreas                                                                             6
1.5  Kelenjar Usus Halus                                                                         8
Bab III Penutup
                        Kesimpulan                                                                                            9
Daftar Pustaka                                                                                                               10








ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kelenjar adalah organ tubuh yang mensintesa suatu zat untuk dikeluarkan, misalnya hormon untuk sekresi kedalam aliran darah atau keruang-ruang didalam tubuh maupun permukaan luar tubuh.
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap didalam tubuh.

1.2  Rumusan Permasalahan
1.      Apa-apa saja kelenjar kelnjar didalam sistem pencernaan?
2.      Apa fungsi dari masing-masing kelenjar pencernaan?

1.3  Tujuan
2.      Mengetahui apa-apa saja kelenjar pencernaan.
3.      Mengetahui fungsi dari kelnjar pencernaan.








1
KATA PENGANTAR

             Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah struktur perkembangan hewan ini.
            Adapun makalah yang sederhana ini membahas tentang “Kelenjar pencernaan pada manusia”  makalah ini saya susun agar pembaca khususnya pembaca maupun penulis dapat memperluas ilmu tentang sistem dan proses pencernaan pada manusia dan hewan.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc selaku dosen pembimbing mata kuliah struktur perkembangan hewan yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun makalah Ini.
Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca makalah kami ini dan  mudah-mudahan juga  dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .
            Demi perbaikan makalah ini, maka kami membutuhkan saran dan kritik demi menjadikan makalah ini ke arah yang lebih baik.                                      
                                    

                                                                                                Medan, 27 November 2012

                                                                                                                                   
                                                                                       
                                                                                                                        Penulis





i


Tidak ada komentar:

Posting Komentar