Minggu, 28 April 2013




blog-apa-aja.blogspot.com 
Make You Smarter Blog - 
1 Kekuatan Impian (The Power of Dreams)
Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.

2. Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)
Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu (termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti: kekuatan/strengths dan kelemahan/weakness dalam diri, peluang di sekitar kita, dan sebagainya) dengan lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya. Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah untuk mewujudkannya.

3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)
Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan. Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita. Untuk membangun kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.

4. Kekuatan Perjuangan (The Power of Survival)
Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan (ingredient) yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.

5. Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)
Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.

6. Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)
Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita. Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih tinggi. Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita


Kisah Inspiratif
            Sebuah kisah SMA biasanya dijadikan masa yang indah untuk para remaja, yang biasa digeluti dengan kisah pacaran. Namun tidak untuk “Febrina Putri”, saat ini dia menginjak kelas XII SMA tepatnya di kelas XII-IPA-1 SMA Negeri 2 Pematangsiantar.
            Febrina menjadi anak pertama dalam keluarga kecil mereka dengan 1 adek yang saat ini menginjak SD. Febrina selalu mengawali paginya di pukul 04.00 untuk membantu sang ibunda mencabut ubi kayu di belakan rumah yang akan dipergunakan sang ibunda berjualan gorengan keliling. Dia selalu sigap tanpa keluh kesah untuk selalu bangun dini hari untuk membantu sang ibunda.
            Setiap harinya dia pun harus berjalan sekitar 1 KM untuk menuju sekolah, karena sekolah memiliki lokasi yang berada jauh dari simpangnya. Teman-teman lainnya yang biasanya selalu menggunakan angkot untuk menuju sekolah, namun tidak untuk febrina. Dia lebih mementingkan uang Rp 1.000,- ditabung untuk pengobatan sang ayah daripada ia harus mempergunakan uang tersebut untuk ongkosnya.
            Meja dan bangku, tempatnya duduk menjadi saksi bisu dalam perjuangan febrina untuk mendapatkan ilmu desainer yang saat ini sedang digeluti namun tak hanya itu setiap jam mata pelajaran yang kosong juga selalu digunakannnya untuk memperdalam ilmu fisika sebagai mata pelajaran kesukaanya.
            Sampai pada akhirnya, pagi itu seolah febrina mendapatkan petir yang menyambarkan dengan sangat kuat dikarenakan ayahanda yang sakit jantung pada saat itu dipanggil oleh ALLAH SWT. Namun, hal tersebut tidak melemahkan keinginan kerasnya untuk memperoleh ilmu di sekolah, sampai pada pagi itu juga ia harus mengantarkan tugas matematika nya dengan pak RR. Teman-teman nya pun terharu melihat perjuangan seorang sahabatnya yang bisa setegar itu dan rela mengantarkan tugas walaupun dalam keadaan duka.
            Kehidupan ekonomi semakin merosot sejak mereka ditinggalkan oleh ayahanda, sampai pada akhirnya ibunda berniat untuk membuka warung kecil untuk menambah rezeki guna menyekolahkan anak-anaknya. Dan pekerjaan Febrina pun semakin bertambah karena ia harus menjaga warungnya sepulang sekolah, sambil menanti pembeli datang ia pun selalu mempergunakan waktunya untuk belajar fisika atau pun lainnya.
            Malam menjadi tantangan terbesarnya dalam hidup, karena meski dalam keadaan kantuk ia harus belajar sampai pukul 00.00 WIB untuk mempelajari seluruh pelajaran yang akan dipelajari esok harinya dan harus bangun pukul 04.00 WIB untuk membantu ibunda. Begitulah seterusnya…
            Sampai pada akhirnya SNMPTN pun semakin dekat, ia hanya bisa belajar dirumah sampai terkdang ia harus meminum obat untuk tidak tidu dikarenakan ia tak mampu mengikuti program Intensif yang biasa dilakukan oleh kerabatnya yang lain. Ia selalu ragu untuk kuliah dikarenakan ia juga harus ikut membantu sang ibunda dirumah. Namun kali ini ia sangat egois dan mengambil sikap untuk menjadikan ITB sebagai Universitas idamannya.
            Dan semua mimpi menjadi kenyataan, Febrina Putri menjadi mahasiswi ITB lebih tepatnya berada di FTMD (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara)….
            Namun semua tidak berkahir sampai disitu, saat ini ia harus lebih giat dalam belajar untuk menggapai semua mimpinya. Jadwal tidurnya di SMA dulu hanya 4 jam sekarang tinggal 2 jam karena setiap malam ia harus berada di Perpustakaan ITB 24 jam untuk jam 18.00 – 23.00 untuk menyelesaikan seluruh tugasnya.
            Jadwal belajarnya juga harus diseimbangkan dengan jadwalnya mengajar privat untuk anak SMP didaerah dekat kos nya. Hal itu dilakukan agar ia bisa makan untuk setiap harinya karena ia hanya mendapat uang kiriman dari kampong untuk keperluan bayar uang semester, selebihnya ia harus mencari sendiri di kota Bandung ini.
           






Diambil dari kisah nyata seorang sahahat terdekat yang sekarang berada di Bandung.
Terimakasih telah menjadi bagian dalam kehidupanku.